Sepenggal Cerita Mobil Dinas Letjen Ahmad Yani Korban G30S/PKI
"Masih ingat saya, nyari suku cadang pengganti lampunya saja butuh waktu tiga bulan baru dapat. Sudah sangat langka sekali sekarang. Itu juga kami pesan ke Amerika supaya replikanya lebih otentik," katanya.
Tidak diketahui apa sebab kerusakan kaca lampu itu, termasuk atap plafon kendaraan yang saat ini robek. "Mungkin faktor usia juga. Kan sudah 50 tahun lebih mobilnya di sini," katanya.
Berjarak beberapa puluh meter dari seberang gerbang masuk Monumen Pancasila Sakti berjajar 17 unit koleksi mobil antik pabrikan Eropa yang sedang dijual oleh Satria.
Pria 49 itu pun berkenan untuk berbincang tentang taksiran harga dari kendaraan Oldsmobile 98 yang berlaku di pasaran saat ini.
Menurut dia, tidak ada patokan harga bagi kendaraan tua. Yang menentukan adalah kejelian pedagang dan pembeli dalam menaksir harga.
“Kalau pedagang lagi butuh uang, mobil langka bisa saja dijual murah. Kalau cara pikir pedagang kan asal ada untung, biar sedikit," katanya.
Tentang Oldsmobile 98 milik Ahmad Yani, Satria mengukur nilainya dari segi kelengkapan dokumen bersejarah yang dapat menentukan taksiran harga dari mobil itu.
"Tapi kan kalau kita lihat di galeri museum, hingga sekarang dokumen kepemilikan yang sah atas nama Ahmad Yani itu belum pernah saya lihat. Yang mahal itu justru kalau nama Letjen Ahmad Yani tercantum dalam surat kepemilikan dari mobil dinas sebagai aset pribadi," katanya.
Oldsmobile 98, mobil dinas Letjen (Anumerta) Ahmad Yani merupakan kendaraan paling canggih di zamannya dari pabrikan General Motors Amerika.
- G30S Sudah Menculik 6 Jenderal, Mengapa Akhirnya Gagal?
- Polisi Kejar-kejaran dengan Pelaku Pengganjal ATM di Tol Jakarta-Cikampek, Dramatis
- LaNyalla Didatangi Perwakilan Parpol, Ada Bom Waktu di Pemilu 2024?
- Kegeraman Pak Harto di Lubang Buaya, lalu Beda Paham dengan Bung Karno
- Puan Maharani Bacakan Ikrar Kesaktian Pancasila dengan Suara Lantang, Simak Selengkapnya
- Heboh Video Ibu Menggorok Anaknya di Lubang Buaya, Ini Kata AKBP Ahsanul