Sepenggal Kisah Wartawan Tertua di Piala Dunia 2014

Sejak 1974, Hanya Absen di Afsel 2010

Sepenggal Kisah Wartawan Tertua di Piala Dunia 2014
Hiroshi Kagawa, tampak beda dengan pena dan kertas, di tengah peliputan pertandingan Inggris vs Italia di Manaus. Getty images

Saat Piala Dunia Afsel 2010, Kagawa absen. Kesehatannya yang buruk menghalanginya melihat kapten Spanyol Iker Casillas mengangkat trofi di ujung cerita Afsel 2010. Tapi sekarang di Brasil, dia kembali untuk Piala Dunia kesepuluh-nya.

"Dulu tidak ada televisi apalagi internet. Namun saya bisa bertemu dengan banyak orang di seluruh dunia, dan itu membantu saya berpikir bahwa dunia adalah tempat yang besar," ujarnya.

Di masa mudanya, Kagawa sangat antusias bermain bola. Namun di tahun 1944, dia dipanggil untuk dinas militer, ikut terlibat Perang Dunia II.

Kagawa dipercaya sebagai pilot pesawat pengebom, dan akrab dengan misi kamikaze.

"Saya adalah orang yang sangat beruntung bisa keluar dari perang dalam kondisi hidup."

Setelah penderitaan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Kagawa mengalihkan perhatiannya kembali ke sepak bola.

"Sepak bola adalah sesuatu yang positif di dunia dan itu adalah sesuatu yang saya bisa lakukan untuk membantu Jepang," kata Kagawa.

Tempat pertamanya sebagai jurnalis, dia mulai di koran sore Kyoto, sekitar tahun 1951.

MANAUS- Hiruk-pikuk Piala Dunia tak akan terlepas dari peran jurnalis. Nah, di Piala Dunia Brasil 2014 ini, ada seorang tua yang masih tekun dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News