Seperti Apa Arus Bawah Laut yang Disebut-sebut Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402?

Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda Muhammad Ali percaya fenomena alam inilah yang lebih mungkin menjelaskan penyebab kecelakaan.
Apa itu arus bawah laut yang kuat atau internal solitary wave?
Arus bawah laut nyaris tidak terlihat di permukaan laut. Tapi di bawah air, gelombang ini bisa mencapai ketinggian yang menjulang tinggi.
Laksamana Muda Muhammad Ali yang juga mantan komandan KRI Nanggala-402 menjelaskan arus kuat ini dapat menyeret kapal selam secara vertikal sehingga kapal tersebut akan tenggelam lebih cepat dari yang seharusnya.
Ia menyatakan arus bawah laut yang kuat ini terjadi di perairan Bali utara ketika latihan berlangsung.
Komandan Sesko TNI AL Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menambahkan, citra satelit Himawari 8 Jepang serta satelit Eropa Sentinel, menunjukkan ada gelombang besar di bawah air yang bertepatan dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Arus itu bergerak naik dari bawah ke arah utara, dan ini palung antara gunung dengan gunung," katanya.
"Kecepatan daya arus itu sekitar dua mil laut dengan volume air sekitar dua hingga empat juta liter kubik," jelasnya.
"Begitu arus air menyeret kapal selam itu ke bawah, apa yang bisa kita lakukan? Tidak ada yang bisa mengatasi masalah itu," ujar Laksamana Iwan.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 orang awak kemungkinan disebabkan oleh faktor arus bawah laut di perairan Laut Bali
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia