Seperti Apa Arus Bawah Laut yang Disebut-sebut Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402?
Pengamat lainnya menyebut faktor kerapuhan logam dari retakan atau korosi dan usia kapal selam.
Kapal ini terakhir kali menjalani perawatan pada tahun 2012, hampir satu dekade lalu.
Kapal seharusnya direparasi lagi tahun 2020 tapi tertunda karena pandemi.
Purnawirawan AL Australia Laksamana Muda James Goldrick menjelaskan "kegagalan material" adalah penjelasan yang paling mungkin atas tenggelamnya kapal selam itu.
"Penyebabnya bisa termasuk kerusakan material atau mekanis yang menyebabkan kebocoran dahsyat dari satu atau lebih kompartemen," tulisnya di The Conversation minggu ini.
"Mungkin ada kebakaran, sesuatu yang sangat ditakuti oleh kapal selam di lingkungan tertutup mereka. Atau mungkin ada faktor kesalahan manusia," katanya.
Namun, jika bangkai kapal itu tidak diangkat dari dasar laut, para penyelidik mungkin tidak akan pernah bisa menentukan penyebab pasti dari tragedi tersebut.
Mampukah Indonesia mengangkat bangkai KRI Nanggala?
KRI Nanggala-402 kehilangan kontak dengan sekitar pukul 04:00 pagi tanggal 21 April, tak lama setelah mendapat izin menyelam untuk latihan menembakkan torpedo.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 orang awak kemungkinan disebabkan oleh faktor arus bawah laut di perairan Laut Bali
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan