Seperti Apa Arus Bawah Laut yang Disebut-sebut Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402?
Mereka bisa memasang tabung atau balon dengan udara atau cairan apung ke lambung kapal, atau mengangkat kapal selam dengan kabel baja dari derek atau tongkang, seperti yang dilakukan dengan Kursk, yang menewaskan 118 awak.
Tetapi kedua opsi itu sangat mahal, secara logistik menakutkan dan akan membutuhkan penggunaan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh secara intensif.
Mengangkat bagian depan kapal selam juga dapat menimbulkan risiko bagi tim penyelamat karena harus menangani bahan peledak dari torpedo yang mungkin juga rusak.
Untuk saat ini, TNI AL fokus pada penemuan benda-benda yang lebih kecil, menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh yang dapat mengangkat beban hingga 150 kilogram.
Keluarga dari 53 awak berharap setidaknya jasad mereka bisa ditemukan untuk dimakamkan dengan layak, bahkan jika kapal selam bisa lagi diangkat ke atas.
Realitas yang menyedihkan, seperti yang banyak disampaikan oleh masyarakat Indonesia, bahwa ke-53 awak KRI Nanggala-402 akan tetap berada di dalam laut untuk selama-lamanya.
Dalam misi yang abadi.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 orang awak kemungkinan disebabkan oleh faktor arus bawah laut di perairan Laut Bali
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan