Seperti Apa Kerja dari Rumah di Australia? Begini Pengalaman Jurnalis ABC Indonesia
Tak merasa kesepian kerja
Photo: Natasya mengaku salah satu yang ia rindukan dari suasana kantor adalah terbatasnya interaksi langsung dengan rekan kerja. (Foto: Koleksi pribadi)
Bekerja dari rumah tentunya memberikan beberapa keuntungan bagi karyawan, itu juga yang diakui oleh rekan saya, Natasya Salim.
"Saya merasa senang karena waktu satu jam yang biasanya digunakan untuk melakukan perjalanan ke kantor menggunakan kereta dapat saya manfaatkan untuk tidur," katanya.
Tak hanya itu, Natasya juga mengatakan memikirkan banyak hal untuk mencari pakaian yang cocok untuk ke kantor.
"Saya tidak perlu repot-repot menyiapkan pakaian di malam sebelumnya, yang meskipun terkesan sangat tidak penting, tetap menjadi “PR” tersendiri untuk saya," kata Natasya lagi.
Namun dari sisi sosial, bekerja dari rumah berdampak pada interaksi yang bisa kita lakukan, seperti yang dikatakan Natasya, anggota tim termuda ABC Indonesia yang baru hampir setahun bergabung.
"Perasaan sedih muncul terutama karena adanya batasan komunikasi dengan teman-teman yang biasa saya jumpai di kantor," katanya.
"Kebiasaan ngopi bersama atau interaksi langsung, seperti berkomentar secara spontan tentang berita terbaru kepada teman kerja yang duduk di kanan atau kiri saya, kini tidak bisa dilakukan saat bekerja di rumah," katanya.
Sama seperti jutaan orang di seluruh dunia yang saat ini memilih bekerja dari rumah untuk menghindari penyebaran virus corona, kami, tiga wartawan ABC Indonesia sudah melakukannya sejak Selasa kemarin (17/03)
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan