Seperti di Indonesia, Banyak Warga Australia Mengaku Stress Jelang Pemilu
Merasa tertekan saat berbicara politik
Photo: Pemimpin Partai Liberal, Scott Morrison (belakang) and pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten (depan) (ABC News: Georgina Piper)
Kampanye dan pemilihan umum bisa menjadi peristiwa yang melelahkan bagi banyak individu, karena debat politisi dan laporan media yang dapat berdampak pada kehidupan kita sehari-hari.
Dr Dani Einstein, psikolog klinis dan akademisi di Macquarie University di New South Wales, mengatakan mayoritas warga Australia merasa tidak memiliki keterkaitan dengan dunia politik.
Tapi menurutnya orang-orang seperti Roen dapat merasa sangat tertekan, karena mereka begitu bersemangat dan memiliki dampak dari masalah-masalah yang sedang diperdebatkan.
"Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah orang hanya menjadi tertekan ... jika ada masalah yang sangat penting bagi mereka," katanya.
Menjelang pemiliu juga menjadi waktu dimana kebanyakan dari kita berbicara soal politik dengan keluarga, teman, atau rekan kerja dan ini membuat kita seringkali terjebak dalam percakapan yang sulit.
Di Indonesia, perdebatan pilihan politik bahkan telah memicu perpecahan di kalangan keluarga dan teman terdekat dengan dipicu oleh percakapan di jejaring sosial, seperti Facebook dan Whatsapp Group.
Photo: Selama pilkada DKI Jakarta tahun 2017, sejumlah warga muslim dipertanyakan soal keyakinannya. (Flickr: Chris Lewis)
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan