Seperti Indonesia, Erdogan Juga Kecewa atas Sikap PBB soal Gaza
jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan sangat sedih melihat ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dianggapnya mengabaikan pembunuhan brutal terhadap anak-anak dalam konflik Israel-Palestina.
"Tidak ada seorang pun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak terjadi. Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya," katanya.
Erdogan mengeluarkan pernyataan itu pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Keberatan-keberatan yang selama ini ditunjukkan Turki atas struktur yang tidak adil pada Dewan Keamanan PBB sekali lagi terbukti melalui pemberitaan baru-baru ini, ujarnya.
Keberatan yang ia maksud mengacu pada sebuah resolusi Timur Tengah, yang gagal disahkan hanya karena salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto. Turki telah sekian lama mengkritik struktur seperti itu.
Erdogan kembali menyebut slogan yang ia canangkan soal reformasi PBB, "Dunia ini lebih besar, tidak hanya lima". Ia mendasarkan slogan itu terkait struktur Dewan Keamanan PBB yang memiliki lima anggota permanen dengan hak veto.
Ia menambahkan bahwa sikap pihak-pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak terlihat dalam kasus pembunuhan massal di Gaza.
Erdogan menganggap pihak-pihak yang memiliki perbedaan sikap tersebut "benar-benar munafik".
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan sangat sedih melihat ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menganangi isu Gaza
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata