Seperti Ini Cara Pekerja Asing Diperbudak di Australia
"Hampir satu dari lima laporan. Jumlah itu meningkat, lebih dari setengah kasus yang ke pengadilan tahun lalu berasal dari laporan mereka," katanya.
Petani dapat dimintai pertanggungjawaban
Menurut laporan University of Adelaide tahun 2016, sekitar 78 persen petani Australia bergantung pada pekerja asing untuk memanen tanaman sayuran mereka.
Sementara itu, Biro Pertanian serta Sumber Daya Ekonomi dan Sains Australia mengatakan sekitar 70 persen petani bergantung pada tenaga kerja asing.
Crook mengatakan tidak semua petani menggunakan perusahaan penyalur tenaga kerja yang licik, atau mengambil keuntungan jika menggunakan pekerja asing secara langsung.
"Saya tidak mengatakan semua orang berbuat seperti itu. Namun kami kami melihatnya secara konsisten di seluruh negeri," katanya.
Dia menyatakan petani dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai turut serta bersama perusahaan penyalur tenaga kerja yang licik sebagaimana diatur dalam UU Fair Work.
Video: How labour hire villains make millions from Australia's 'modern slavery' market (ABC News)
Tanggapan petani
John Paul Slaven, seorang petani sayuran di Ord Vsalley Australia Barat, kepada ABC menyatakan muak karena dicurangi para petani yang menggunakan tenaga kerja murah.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat