Seperti Ini Cara Pekerja Asing Diperbudak di Australia

Tahun ini dia memutuskan tidak menanam sayuran karena tidak lagi mampu membayar para pekerja untuk panen. Dia mengaku frustrasi karena sejumlah petani bertindak tidak etis.
"Bukan bahwa saya melakukannya, namun saya yakin jika saya juga mengeksploitasi pekerja, saya bisa lolos dengan itu, dan akan untung kembali. Akan sangat mudah," katanya.
"Ketika harga impas mereka lebih rendah dari harga kami, itu menekan kami, karena mereka dapat terus berproduksi semantara kami tidak bisa lagi," tambahnya.
"Hal itu memberi pangsa pasar lebih besar pada mereka dan akhirnya tetap untung, sedangkan petani seperti saya yang melakukan hal yang benar, sudah tidak bisa," ujar Slaven.
Rachel Mackenzie, dari kelompok lobi sektor perkebunan di Queensland, Growcom, mengatakan industri ini perlu memberikan imbalan kepada petani yang bertindak secara benar.
"Kami bekerja sama dengan supermarket dan pengecer lainnya untuk mengembangkan mekanisme menyingkirkan operator licik dari mata rantai pasokan," katanya.
"Kita harus berhenti ditentukan oleh denominator terendah. Sebaliknya kita harus memberikan manfaat bagi mereka yang melakukannya secara benar. Manfaat itu harus berupa akses pasar," ujar Mackenzie.
"Industri menyadari hal ini dan ingin proaktif melakukan hal yang benar," tambahnya.
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'