Seperti Ini Suasana Peringatan HUT RI di Kapal Perang Legendaris TNI AL

jpnn.com, JAKARTA - Setelah menempuh perjalanan selama dua hari, tepat hari ini 17 Agustus 2017, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72. Peringatan kali ini berlangsung di atas kapal perang legendaris milik TNI AL yakni KRI Dewaruci yang sedang berlayar di Perairan Teluk Jakarta, Kamis (17/8/2017).
Upacara ini dipimpin oleh Komandan Upacara (Danup) Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 42 Tahun 1996. Pangarmatim membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi.
Menurut Ade, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI Angkatan Laut memiliki tugas dan tanggung jawab konstitusional untuk melanjutkan proses pembangunan nasional.
“Para pendahulu kita telah mengajarkan nilai-nilai tentang pentingnya menjadi makhluk sosial yang melibatkan individu lainnya, gotong royong merupakan akar kebudayaan kita,” katanya.
Selain itu, TNI Angkatan Laut harus mampu membina dan memberdayakan potensi maritim, industri dan jasa maritim, serta sarana dan prasarana nasional untuk digunakan sebagai kepentingan pertahanan Negara.
Dalam upacara yang diikuti para purnawirawan TNI-Polri, dan masyarakat kemaritiman, Pangarmatim membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1945. Upacara di atas KRI Dewaruci merupakan pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia.
Setelah menempuh perjalanan selama dua hari, tepat hari ini 17 Agustus 2017, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Usut Kasus Korupsi di Kemenhan, KPK Panggil eks Direktur DKB
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita
- Oknum TNI AL Diduga Telah Merencanakan Pembunuhan Juwita Sekitar 3 Bulan