Seperti ini Tantangan Berat Bio Farma
jpnn.com, JAKARTA - Plt Direktur Utama Bio Farma Juliman mengatakan, tantangan perseroan ke depan akan semakin berat.
Pasalnya akan semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang vaksin dan life science, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
“Penguasaan teknologi menjadi faktor penentu dalam pengembangan produk maupun bahan baku dan alat kesehatan di industri farmasi, sinergi dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," ujar Juliman.
Juliman menambahkan, adanya penambahan program vaksin wajib yang akan masuk kedalam program imunisasi nasional seperti vaksin Measles Rubella (MR) yang bakal dicanangkan pada Agustus 2017 mendatang di Pulau Jawa.
“Program ini akan diterapkan di pulau jawa terlebih dahulu, dan diharpkan pada 2018 akan dilaksanakan di luar pulau Jawa dan pada 2019 di seluruh provinsi di Indonesia, dan 2019 pemerintah akan menetapkan vaksin MR sebagai vaksin wajib untuk anak 5 bulan -15 tahun," jelasnya.
Saat ini, Bio Farma sudah berkembang jauh dari semula produsen vaksin dan antisera menjadi perusahaan Life Science.
Hal ini memiliki makna tantangan Bio Farma ke depan dikuatkan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
"Percepatan terus dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi dalam pengembangan produk, bahan baku, vaksin, produk bioteknologi dan alat kesehatan," tandas dia.(chi/jpnn)
Plt Direktur Utama Bio Farma Juliman mengatakan, tantangan perseroan ke depan akan semakin berat.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Jelang Mudik Lebaran, Masyarakat Diimbau Perbaharui Imun Covid-19
- Kemenkes, Bio Farma & Takeda Berkolaborasi Mencapai Nol Kematian Akibat DBD pada 2030
- Indonesia Bisa Capai Kedaulatan Kesehatan dalam 10 Tahun ke Depan, Tetapi Ada Syaratnya
- Vaksin Bio-TCV Milik Bio Farma Dapat Izin Edar dari BPOM
- Bio Farma Raih Penghargaan Platinum di Ajang ASSRAT 2023
- Dorong Percepatan Produksi Vaksin di Kawasan Global South, CEPI Gandeng Bio Farma