Seperti Mobil Listrik, Bangunan Rendah Emisi Karbon Layak dapat Insentif Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Penetapan target pengurangan emisi karbon menjadi 31,9 persen pada 2030 dari sebelumnya 29 persen yang dilakukan pemerintah perlu mendapatkan dukungan dari semua stakeholder.
CEO of Rima Ginanjar Architects, Rima Ginanjar mengatakan hal itu penting untuk menanggulangi dampak perubahan iklim dan juga dukungan atas hidup lebih baik di masa depan.
Salah satu penyumbang karbon dunia terbesar adalah bangunan, yakni sebanyak 40 persen. Ini mengalahkan sektor transportasi seperti mobil dan kendaraan lainnya, karenanya pembuatan gedung atau bangunan harus mengutamakan zero carbon atau nol emisi.
Rima Ginanjar menyoroti hasil kesepakatan para pemimpin dunia di KTT G20 terhadap isu perubahan iklim, perlu ditingkatkannya kesadaran para arsitek untuk bisa bersinergi pada seluruh pihak, dan lebih peduli menggunakan bahan bangunan emisi zero carbon untuk membantu visi misi pemerintah dalam menekan tingginya emisi karbon di Indonesia.
“Menanggapi hasil kesepakatan KTT G20 kemarin, saya mempunyai target dan visi Indonesia Zero Carbon by 2045. Karena penyumbang karbon terbesar adalah bangunan, saya sebagai seorang arsitek menyadari bahwa pentingnya untuk memfokuskan Rima Ginanjar Achitects untuk mendesain bangunan-bangunan low-zero carbon," kata Rima Ginanjar dalam keterangannya Sabtu (10/12).
Dia menambahkan tanpa bantuan arsitek yang peduli terhadap climate change dan zero carbon, Indonesia tidak mungkin dapat mencapai targetnya.
Rima Ginanjar Architects (RGA) sendiri telah menetapkan target dan visi Indonesia Zero Carbon by 2045. Hal itu untuk membantu visi misi pemerintah untuk menekan tingginya emisi karbon di Indonesia.
Sebagai seorang arsitek dia menyadari pentingnya memfokuskan perusahaan untuk mendesain bangunan-bangunan low-zero carbon.
Seperti mobil listrik, bangunan rendah emisi karbon layak dapat insentif pemerintah, apa saja?
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon