Seperti Mobil Listrik, Bangunan Rendah Emisi Karbon Layak dapat Insentif Pemerintah
"Karena tanpa bantuan arsitek yang peduli terhadap climate change dan zero carbon, Indonesia tidak mungkin dapat mencapai targetnya,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya perlu dukungan langkah konkret pemerintah melalui kebijakan-kebijakan penting dengan dampak nyata untuk segera mengatasi perubahan iklim.
Salah satunya dengan mengurangi pajak bangunan zero carbon dan memberikan kemudahan untuk memasang solar panel dari skala rumahan hingga skala besar.
"Juga kebijakan-kebijakan yang mendukung menekan emisi karbon dan memberikan banyak insentif agar mendorong terciptanya percepatan terhadap penggunaan zero carbon," imbuhnya.
Seperti halnya mobil listrik yang sudah mulai banyak insentif atau pengurangan pajak dari pemerintah, bangunan belum mendapat atensi dan benefit yang sama layaknya transportasi.
Rima Ginanjar Architects (RGA) merupakan perusahaan arsitek dan interior pertama di Indonesia yang berkomitmen untuk desain zero carbon.
Pada 2045 menjadi target zero carbon RGA karena Indonesia akan menginjak 100 tahun merdeka.
"Untuk mewujudkan Indonesia maju, adil, dan makmur, bangunan yang merupakan cerminan dari peradaban perlu menjadi bangunan yang zero carbon untuk menciptakan lingkungan yang produktif, sehat, dan efisien," pungkasnya.(esy/jpnn)
Seperti mobil listrik, bangunan rendah emisi karbon layak dapat insentif pemerintah, apa saja?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon