Seperti Mobil Listrik, Bangunan Rendah Emisi Karbon Layak dapat Insentif Pemerintah

"Karena tanpa bantuan arsitek yang peduli terhadap climate change dan zero carbon, Indonesia tidak mungkin dapat mencapai targetnya,” tegasnya.
Selain itu, lanjutnya perlu dukungan langkah konkret pemerintah melalui kebijakan-kebijakan penting dengan dampak nyata untuk segera mengatasi perubahan iklim.
Salah satunya dengan mengurangi pajak bangunan zero carbon dan memberikan kemudahan untuk memasang solar panel dari skala rumahan hingga skala besar.
"Juga kebijakan-kebijakan yang mendukung menekan emisi karbon dan memberikan banyak insentif agar mendorong terciptanya percepatan terhadap penggunaan zero carbon," imbuhnya.
Seperti halnya mobil listrik yang sudah mulai banyak insentif atau pengurangan pajak dari pemerintah, bangunan belum mendapat atensi dan benefit yang sama layaknya transportasi.
Rima Ginanjar Architects (RGA) merupakan perusahaan arsitek dan interior pertama di Indonesia yang berkomitmen untuk desain zero carbon.
Pada 2045 menjadi target zero carbon RGA karena Indonesia akan menginjak 100 tahun merdeka.
"Untuk mewujudkan Indonesia maju, adil, dan makmur, bangunan yang merupakan cerminan dari peradaban perlu menjadi bangunan yang zero carbon untuk menciptakan lingkungan yang produktif, sehat, dan efisien," pungkasnya.(esy/jpnn)
Seperti mobil listrik, bangunan rendah emisi karbon layak dapat insentif pemerintah, apa saja?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Penjualan Sertifikat Pengurangan Emisi PLN Indonesia Power Meningkat Capai Sebegini
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN
- Tim DJP Jatim III Dilaporkan ke KPK Terkait Pemeriksaan Pajak PT Arion Indonesia
- Sri Mulyani Laporkan Defisit APBN Februari, Jangan Kaget ya!
- Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target, Capai 146 Ribu Metrik Ton CO2 per Januari 2025