Sepertiga Hati Jefri untuk si Putri

Hal itu diyakini menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa Sabira.
Siapa yang menjadi donor? Tidak ada pilihan lain, Jefri harus merelakan sepertiga hatinya untuk dicangkokkan ke organ hati putrinya.
Rangkaian tes untuk persiapan operasi pun dilakukan. Jefri tidak ambil pusing soal biaya. Dia yakin Yang Mahakuasa bakal menolong.
Sambil menunggu jadwal operasi, Jefri, Sabira, dan Cut Linda pulang ke kampung halaman di Aceh Tengah. Baru setelah ada kepastian tanggal operasi, 10 Juni 2016, mereka terbang kembali ke Jakarta.
Saat itu, Jefri merasakan atmosfer RSCM tidak seperti biasa. Dia merasa batinnya tertekan. Akibatnya, degup jantungnya berdetak lebih cepat. Keringat dingin pun keluar. Namun, demi sang anak, dia ikhlas sepotong hatinya diambil.
Sabira termasuk pasien atresia bilier yang kuat. Bukan hanya karena dia perempuan, melainkan proses pascaoperasinya berlangsung cepat.
Hanya dibutuhkan enam hari sejak operasi sampai dia keluar dari ruang intensive care unit (ICU).
Kemudian, dilanjutkan perawatan secara intensif di ruang perawatan. Lantaran kondisinya cepat membaik, tidak sampai dua minggu, Sabira boleh pulang.
DI Indonesia, masih jarang rumah sakit yang mampu melakukan operasi transplantasi hati. Ini karena , penderita atresia bilier di Indonesia
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara