Sepertiga Ibu Tunggal di Australia Hidup dalam Kemiskinan

Artikel ini diproduksi oleh ABC Indonesia
Musim dingin di Australia kali ini dirasakan berbeda oleh anak-anak Suzanne Fahie, yaitu Charlie (12 tahun) dan Jasper (10 tahun). Setelah menunggu bertahun-tahun, mereka akhirnya bisa membeli baju hangat.
Keluarga Suzanne mengaku baru bisa membelikan anak-anaknya baju hangat setelah menerima tambahan tunjangan dari Pemerintah terkait COVID-19.
"Tunjangan tambahan COVID-19 memberikan manfaat sangat besar dalam kehidupan kami," ujar Suzanne kepada ABC.
Selain tunjangan rutin yang sudah ia terima, kini mereka mendapatkan tambahan AU$550 per minggu sebagai bantuan di tengah pandemi virus corona.
"Saya akhirnya bisa membeli pakaian musim dingin yang baru untuk anak-anak. Ini sudah lama tidak bisa saya lakukan," tambahnya.
Tiga tahapan pelonggaran di Australia

Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Dia bersyukur dengan tambahan tunjangan sosial ini yang dia anggap semacam "udara segar". Tapi Suzanne menyadari hal ini tidak berlaku untuk selamanya.
Musim dingin di Australia kali ini dirasakan berbeda oleh anak-anak Suzanne Fahie, yaitu Charlie (12 tahun) dan Jasper (10 tahun)
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?