Sepertiga Ibu Tunggal di Australia Hidup dalam Kemiskinan
"Rasanya luar biasa, tapi saya tahu ini tidak lama. Jadi saya berusaha agar jangan terlalu bergantung pada tunjangan tambahan ini," ujarnya.
Suzanne merupakan 'single mother' atau ibu tunggal dari dua orang anak. Sehari-hari dia bekerja paruh waktu sebagai resepsionis dengan penghasilan sekitar AU$700 per minggu, sudah termasuk tunjangan reguler dan potongan pajak.
Dengan penghasilan sebesar itu, keluarga ini harus menyisihkan untuk sewa rumah. Sisanya tinggal sekitar AU$350 per minggu untuk biaya hidup.
Dengan sisa uang AU$350 per minggu, membuat keluarga ini berada di bawah batas garis kemiskinan di Australia. Mereka kekurangan AU$245 lagi untuk mencapai batas garis kemiskinan itu.
"Kami selalu khawatir setiap hari, jika anak-anak saya kehilangan kesempatan karena segala hal yang tak bisa saya beli," katanya.
Kondisi terburuk
Lebih dari sepertiga 'single mother' di Australia atau 37 persen kini hidup dalam kemiskinan, menurut laporan baru dari Dewan Layanan Sosial Australia (ACOSS).
Laporan yang menganalisis data biro statistik (ABS) dari tahun 2017-2018 ini menyebutkan rumah tangga di mana perempuan sebagai pencari nafkah utama, berisiko lebih besar hidup dalam kemiskinan.
Kesenjangan itu bahkan lebih besar lagi bagi keluarga 'single mother' yang memiliki anak-anak.
Musim dingin di Australia kali ini dirasakan berbeda oleh anak-anak Suzanne Fahie, yaitu Charlie (12 tahun) dan Jasper (10 tahun)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis