Sepertiga Pasien COVID-19 di AS Alami Perubahan Fungsi Mental
" Para peneliti tidak mengidentifikasi penyebab ensefalopati, yang bisa terjadi dengan penyakit lain," jelas Dr. Koralnik.
" Terutama pada pasien yang lebih tua, dan bisa dipicu oleh beberapa faktor yang berbeda, termasuk peradangan dan efek pada sirkulasi darah," kata Dr. Koralnik, yang juga mengawasi Klinik Neuro COVID-19 di Northwestern Memorial Hospital.
Ada sangat sedikit bukti sejauh ini bahwa virus secara langsung menyerang sel-sel otak.
Sebagian besar ahli mengatakan efek neurologis mungkin dipicu oleh respons peradangan dan sistem kekebalan tubuh yang sering memengaruhi organ lain, serta otak.
Dalam penelitian ini, 162 pasien dengan ensefalopati lebih cenderung terjadi pada pasien yang berusia lebih tua dan laki-laki.
Mereka juga lebih cenderung memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Termasuk riwayat gangguan neurologis, kanker, penyakit serebrovaskular, penyakit ginjal kronis, diabetes, kolesterol tinggi, gagal jantung, hipertensi atau merokok.
Perubahan fungsi mental bukan satu-satunya komplikasi neurologis yang ditemukan studi Northwestern.
Studi Northwestern menemukan jika sepertiga pasien COVID-19 AS mengalami beberapa perubahan fungsi mental.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya