Sepertinya Akan Ada Jebakan bagi Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyatakan, dampak kasus Ratna Sarumpaet sangat berbahaya jika Polri tidak segera mengungkapnya. Menurutnya, imbas kasus Ratna akan merembet ke pemilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Paling tidak, dampak konkretnya merusak persepsi masyarakat tentang pemilu, merusak elektabilitas. Makanya saya bilang ini ketololan bersama," ujar Boni di Jakarta, Sabtu (6/10).
Boni memperkirakan kasus Ratna masih akan membawa efek dalam menghadapi Pemilu 2019. Menurut Boni, pihak-pihak yang tak menyukai Joko Widodo (Jokowi) akan makin terpolarisasi dan terus mengaku dizalimi.
“Mereka akan merasa dizalimi. Ini juga akan berdampak pada kontestasi," ucapnya.
Boni memprediksi kubu yang tidak suka dengan Jokowi sedang mengintip langkah calon presiden (capres) petahana tersebut. "Mereka mengintip kemungkinan untuk menyiapkan jebakan dan kemungkinan akan berulang-ulang," ucapnya.
Karena itu Boni menilai kasus Ratna menjadi pengingat bagi Jokowi dan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, KH Ma'ruf Amin agar berhati-hati dalam bertindak. "Sebaiknya Pak Jokowi berhati-hati, peran jebakan akan memanas sampai April 2019," pungkas Boni.(gir/jpnn)
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyatakan, kasus Ratna Sarumpaet akan berdampak hingga kontestasi di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Boni Hargens Nilai Lonjakan Suara PSI Masuk Akal, Begini Penjelasannya
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Merespons Dugaan Korupsi SYL, Boni Hargens Ingatkan Modus Koruptor Membenturkan Institusi Negara
- Merespons Pemanggilan Gus Imin Oleh KPK, Boni Hargens Bilang Begini