Sepertinya Jokowi Punya Agenda Sendiri soal Film G 30 S/PKI
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pro dan kontra pemutaran ulang film Pengkhianatan G 30 S/PKI bermakna positif. Ramses menganggap keinginan Jokowi agar ada film sejarah tentang tragedi 1965 yang bersifat kekinian sebagai upaya untuk menempatkan sejarah sesuai fakta.
"Saya pikir Jokowi sebagai presiden bisa saja memutuskan pemutaran film itu dibatalkan, tapi justru beliau punya pemikiran lain. Tentu masyarakat sangat menyambut positif hal ini," ujar Ramses kepada JPNN, Rabu (20/9).
Ramses menambahkan, masyarakat justru diajak melihat persoalan secara jernih dengan menyentuh sisi sejarah seputar tragedi 1965. Dengan demikian masyarakat tidak digiring oleh sebuah isu yang belum tentu kebenarannya.
Karena itu Ramses mengharapkan sejarah yang disuguhkan kepada masyarakat benar-benar peristiwa yang terjadi. Artinya, tidak ada rekayasan dalam sejarah yang disajikan ke tengah masyarakat.
Ramses pun menilai Jokowi sudah mengambil langkah tepat. "Jadi sikap yang diambil presiden tidak menimbulkan kegaduhan cara berpikir masyarakat Indonesia dari sisi sejarah," pungkas Ramses.(gir/jpnn)
Masyarakat memang harus diajak melihat persoalan secara jernih dengan menyentuh sisi sejarah seputar tragedi 1965. Artinya, masyarakat tidak disuguhi rekayasa.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh
- Jokowi Resmi Lengser, Prabowo Kini Menjabat Presiden RI