Sepertinya Masih Sulit Cari Calon Kapolri Sekaliber Pak Tito
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw menyayangkan sikap Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengaku ingin pensiun dini ketimbang menghabiskan masa pengabdiannya di kepolisian hingga 2022.
Menurut Wenny, Polri akan kesulitan mencari pengganti Kapolri seperti alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu. “Jujur, sulit mencari imbangan dia,” kata Wenny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).
Namun, Wenny yang juga almunus Akpol 1973 memastikan Polru tentu punya calon pengganti Tito. Hanya saja, figur-figur yang ada memang belum mampu mengimbangi kapasitas mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
“Tapi, (persoalannya, red) imbangan seperti dia (Tito, red). Saya tahu karena pernah di reserse bersama dia,” kata mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri itu.
Meski Wenny dan Tito beda angkatan jauh di Akpol, namun politikus Partai Gerindra itu mengaku memahami betul kemampuan mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua tersebut. Sepengetahuan Wenny, selama ini Tito memang pintar.
“Saya Akpol 73 dan Tito 87, tapi kami pernah bersama di gedung tua reserse. Jadi saya tahu banget, orangnya punya trik dan strategi,” ujar anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.
Wenny menegaskan, Tito merupakan salah satu polisi yang hebat. Tito bisa menghadapi sejumlah tekanan dan tantangan. “Jadi seribu kali lipat masalah besar bisa dia atasi,” tegasnya.(boy/jpnn)
Anggota Komisi III DPR Wenny Warouw menyayangkan sikap Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengaku ingin pensiun dini ketimbang menghabiskan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- Kapolri Minta Masyarakat Tak Memaksa Berkendara Jika Lelah Menyetir
- Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO, Positif Bagi Perempuan dan Anak
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru