Pilpres 2019
Sepertinya Mustahil bagi Ahok untuk Bisa Dampingi Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Basuki T Purnama alias Ahok untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo pada Pemilu 2019 makin tertutup. Sebab, Ahok diperkirakan baru selesai menjalani masa hukuman sebagai terpidana kasus penodaan agama pada Agustus mendatang.
Di sisi lain, masa pendaftaran pasangan calon presiden-calon wakil presiden untuk Pemilu 2019 akan berlangsung pada 4-10 Agustus 2018. "Saya kira peluang Ahok untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi, sangat kecil," ujar Ujang kepada JPNN, Sabtu (10/3).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia itu menambahkan, Jokowi -panggilan Joko Widodo- juga tak akan mau menggandeng Ahok. Sebab, mantan bupati Belitung Timur itu menjadi terpidana setelah didakwa menodai Islam.
Ujang mengatakan, Jokowi yang masih membutuhkan tambahan elektoral tentu tak mau terbebani oleh Ahok. Karena itu, sambung Ujang, calon petahana di Pilpres 2019 itu tak akan mungkin menggandeng Ahok sebagai cawapres.
"Saya kira Jokowi membutuhkan cawapres yang mampu mengangkat elektoralnya. Sangat riskan menggandeng Ahok, apalagi elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen," ulas Ujang.
Lebih lanjut Ujang mengatakan, Jokowi membutuhkan suara dari pemilih muslim. Karena itu, Ujang memprediksi kebijakan-kebijakan yang akan diambil Jokowi dalam waktu dekat ini akan sangat berpihak dan menguntungkan kalangan Islam.
"Saya kira ini sangat wajar. Salah satunya rencana menjadikan Abu Bakar Ba'asyir menjadi tahanan rumah," kata Ujang.(gir/jpnn)
Basuki T Purnama alias Ahok diperkirakan baru selesai menjalani masa hukuman sebagai terpidana kasus penodaan agama pada Agustus mendatang.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto