Sepertinya Pak Jokowi Belum Perlu Ganti Menteri dalam Waktu Dekat Ini
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati politik Girindra Sandino memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan reshuffle terhadap menteri-menterinya di Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat ini. Gigin -panggilan karibnya- mendasari prediksinya pada kondisi yang ada dan perkembangan politik terkini.
"Melihat situasi yang ada saat ini, saya kira sangat kecil sekali kemungkinan Pak Jokowi bakal me-reshuffle kabinet dalam waktu dekat," ujar Gigin kepada jpnn.com, Selasa (18/2).
Direktur eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS) itu menambahkan, kondisi keamanan di dalam negeri cenderung stabil meski pertumbuhan ekonomi nasional hanya berkisar 5 persen. Selain itu, kondisi perpolitikan juga relatif adem karena, sementara kecaman-kecaman dari para politikus terhadap kinerja para menteri juga terkesan biasa-biasa saja.
"Jadi, untuk apa reshuffle? Kalaupun ada, kemungkinan juga hanya menyasar menteri-menteri dari kalangan profesional, sementara yang berasal dari parpol saya kira bakal aman-aman saja," ucapnya.
Lebih lanjut Gigin memprediksi Jokowi tidak akan me-reshuffle menteri dari kader parpol. Sebab, mengganti menteri dari parpol berpotensi mengganggu kondisi politik yang kondusif dan stabil.
"Coba perhatikan parpol-parpol yang ada, apa ada yang sangat vokal mengkritik pemerintah? Satu dua orang dari partai tertentu mungkin aktif mengkritik, tetapi secara umum saya melihat biasa-biasa saja," pungkasnya.(gir/jpnn)
Pemerhati politik Girindra Sandino memprediksi Presiden Jokowi tidak akan melakukan reshuffle terhadap menteri-menterinya di Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat ini.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Jokowi dan Korupsi
- 100 Hari Rezim Prabowo, Pengamat: Berupaya Lepas dari Bayang-Bayang Solo
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP