Sepertinya Papa SBY Sedang Pusing dan Kian Terbawa Perasaan
jpnn.com, JAKARTA - Petinggi Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibuat pusing oleh manuver kadernya yang menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"SBY sudah kehilangan kepiawaian berpolitiknya," ucap Inas Nasrullah dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (5/2).
Inas menyampaikan hal itu guna menanggapi isyarat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PD Andi Arief bahwa SBY bakal berdemo di Istana untuk memprotes pemerintah yang membiarkan KLB ilegal.
Bagi Inas, pernyataan Andi Arief yang mengisyaratkan SBY bakal melakukan demonstrasi ke Istana Kepresidenan Jakarta sungguh mencengangkan.
Inas menilai SBY sebagai politikus kawakan kerepotan menghadapi kader-kader PD yang hendak melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum partai pemenang Pemilu 2009 itu.
"Kemudian baper (terbawa perasaan, red) ingin mendemo Pak Jokowi di Istana," ucap wakil ketua dewan penasihat Hanura ini.
Mantan politikus Senayan itu mengatakan KLB dalam dinamika suatu parpol adalah hal yang lumrah ketika saluran politik di sebuah parpol macet akibat komunikasi antara pimpinan dengan kader buntu.
"Tentunya harus ada jalan keluar terakhir yakni pergantian ketua umum yang sudah dianggap tidak lagi mampu menyalurkan aspirasi politik kadernya," kata Inas.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY dinilai kerepotan meladeni manuver kader yang adakan KLB untuk melengserkan AHY.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%