Sepertinya Saya Bergabung dengan Sebuah Sekte

Tetapi saat saya ikut misa, rasanya mereka hanya pilih ayat-ayat Alkitab secara acak dan membacakannya kepada kami. Saya tidak benar-benar memahami konteks atau mengerti apa pun tentang ayat-ayat tersebut.
Kelas-kelas pendalaman Alkitab yang baru ini berbeda. Mereka memberikan banyak penjelasan dan merujuk kembali ke ayat-ayat tertentu untuk mendukung hal-hal yang mereka ajarkan.
Semuanya tampak jauh lebih logis dan lebih terorganisir. Tentunya lebih masuk akal bagi saya. Itulah yang membuat saya tertarik.
Kelas Alkitab ini dimulai dengan pertemuan dalam kelompok kecil selama tiga sampai empat bulan. Mereka selalu bertemu di 'food court' Central Park, membuat saya jadi nyaman juga. Kemudian seorang pria yang usianya lebih tua memberitahu saya tentang kelas Alkitab yang lebih besar.
Katanya, “Kalau kamu lulus tes bakat dan kemampuan, kamu bisa ikut kelas ini, durasinya sembilan bulan dan kamu harus berkomitmen ikut tiga kali seminggu."
Dalam tes bakat, ada pertanyaan mengenai hambatan yang dapat menghentikan saya untuk datang ke kelas Alkitab.
Saya harus mencari solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan itu, agar saya tetap bisa pergi.
Kelas baru ini diadakan di Surry Hills, di dalam ruangan yang sangat besar dengan kapasitas sekitar 100 orang. Kelas ini diadakan pukul 06:30 sore dan bisa berlangsung hingga pukul 9 atau 10 malam.
Kelas Alkitab yang diikuti Alex mulai menguasai hidupnya. Ia kemudian menyadari siapa yang pegang kendali.
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun