Sepertinya Sulit Melepas Simbol Ulama dari Ma'ruf Amin, Itu Bukan Tempelan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Abdul Kadir Karding menilai sulit untuk melepas simbol ulama dari calon wakil presiden 01 itu.
Hal itu disampaikan Karding menanggapi saran dari pengamat politik yang menilai debat antara Sandiaga Uno tak seimbang dengan KH Ma'ruf karena simbol keulamaannya.
"Ulama itu gelar bukan dari siapa-siapa, tetapi dari rakyat, dari umat. Sementara yang disebut alim adalah orang yang pintar. Orang yang memahami ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu yang bagus. Itu makanya disebut alim ulama," kata Karding saat dihubungi, Kamis (15/3).
(Baca Juga: Dapat Golok Harimau dari Rakyat Banten, Ma'ruf Amin Tambah Berani)
Oleh karena itu, politikus PKB ini meyakini keulamaan itu tidak bisa dipisahkan dari seseorang. Hal itu karena perilaku, kealiman, keilmuan dan ketokohannya sudah melekat pada KH Ma'ruf. "Itu bukan barang tempelan. Bagaimana melepasnya?" tanya Karding.
Meski begitu, Karding menyarankan Sandi tak usah sungkan untuk berdebat dengan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu. Sebab, kata Karding, Ma'ruf sendiri sudah biasa didebat oleh semua orang di lingkungan NU. "Pak Sandi tentu tahu mana yang mesti didebat, mana yang tidak. Namanya debat bolehlah, debat saja," tandas dia. (tan/jpnn)
Karding memberikan tanggapan atas komentar pengamat politik yang menilai debat antara Sandiaga Uno tak seimbang dengan KH Ma'ruf karena simbol keulamaannya.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menteri Karding: Pekerja Migran Indonesia Harus Memiliki Keterampilan dan Mental Kuat
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi
- Karding PKB Ungkap Suasana Pembekalan Prabowo kepada Calon Menteri, Diakhiri Kegiatan Ini
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Prabowo Subianto Tunjuk Abdul Kadir Karding Jadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran