Sepi Hadirin, Diskusi Panel Media Berjalan Menarik
Selasa, 31 Maret 2009 – 20:12 WIB
Suasana diskusi panel Netralitas Media dalam Pemilu 2009, Selasa (31/3), di Jakarta, yang cukup hangat meski sepi hadirin. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
JAKARTA - Lima pimpinan media massa terkemuka nasional tampil sebagai panelis, ditambah pengamat komunikasi kondang sebagai moderator, terlihat kontras dengan jumlah audiens yang bahkan tak sampai separuh dari tempat yang disediakan. Itulah kesan awal yang terasa, begitu datang di acara diskusi panel bertajuk Netralitas Media dalam Pemilu 2009 tajaan PT HM Sampoerna Tbk, Selasa (31/3), di salah satu pusat perbelanjaan strategis di Jakarta. Sementara dari sisi hadirin yang berjumlah hanya sekitar 20-an orang itu, selain Abdullah Alamudin, beberapa undangan penting juga ikut berpartisipasi. "Ini menunjukkan, betapa untuk berdiskusi mengenai hal yang justru menyangkut dunianya sendiri, pers kita masih tidak atau kurang menaruh perhatian. Dan ini memang seringkali terjadi," ucap Abdullah melanjutkan kritikannya.
"Ini sangat disayangkan. Ada berapa, mungkin sekitar 50-an tempat duduk yang disediakan panitia. Tapi lihat (wartawan) yang hadir. Tanpa bermaksud menafikan yang lain, paling-paling cuma reporter dari media yang Pemred-nya jadi panelis di sini saja yang datang," kritik anggota Dewan Pers, Abdullah Alamudin, saat diberi kesempatan berkomentar di bagian akhir sesi diskusi acara itu.
Baca Juga:
Acara yang terkait dengan program Anugerah Adiwarta Sampoerna 2009 itu sendiri, selain mendaulat Effendi Gazali sebagai pengarah diskusi, tepatnya menghadirkan lima pemimpin redaksi dari lima media massa penting nasional. Mereka masing-masing adalah Toriq Hadad dari Tempo, Rikard Bagun (Kompas), Rohman Budijanto (Jawa Pos), Elman Saragih (Metro TV), serta Ahmad Djauhar dari Bisnis Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Lima pimpinan media massa terkemuka nasional tampil sebagai panelis, ditambah pengamat komunikasi kondang sebagai moderator, terlihat kontras
BERITA TERKAIT
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Yayasan Jiva Svastha Nusantara Gelar Seminar Edukasi Higienitas Air Minum
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI