September, Angka Ekspor-Impor Anjlok
Selasa, 02 November 2010 – 00:22 WIB

September, Angka Ekspor-Impor Anjlok
JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor-impor Indonesia periode September lalu mengalami penurunan bila dibandingkan periode bulan Agustus tahun ini. Melorotnya nilai ekspor-impor ini mayoritas disumbang dari sektor migas dan non migas. Meski demikian, angka ekspor-impor menunjukkan peningkatan bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Menarik sekaligus ironis, dari sektor migas khususnya minyak mentah Indonesia masih made in impor. Kita masih besar mengimpor dalam bentuk minyak jadi. Sementara ekspor minyak mentah kita masih demikian besar. Kita masih belum bisa maksimal mengolah minyak jadi di dalam negeri sendiri," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (1/11).
Berdasarkan catatan BPS yang dirilis hari ini, nilai ekspor Indonesia 2010 mencapai USD12,08 miliar atau mengalami penurunan sebesar 12,02 persen dibanding ekspor Agustus 2010. Sementara nilai impor Indonesia pada September 2010 sebesar USD9,53 miliar atau turun 21,69 persen dibanding impor bulan Agustus 2010.
Baca Juga:
Namun secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-September 2010 telah mencapai USD110,81 miliar atau meningkat 38,27 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Sedangkan selama Januari-September 2010, nilai impor mencapai USD97,27 miliar atau meningkat 42,44 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga:
JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor-impor Indonesia periode September lalu mengalami penurunan bila dibandingkan periode
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang