September Diprediksi Jadi Puncak Panen Cabai

jpnn.com, SURABAYA - Cabai menjadi pemicu inflasi di Jawa Timur. Inflasi Jatim pada Juli 2019 sebesar 0,16 persen (month to month).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan, harga cabai naik 128,71 persen dengan andil terhadap inflasi 0,09 persen.
Dia menambahkan, kenaikan harga tersebut disebabkan suplai yang sedikit.
BACA JUGA: Terobosan Kementan Permudah Perizinan Sukses Tingkatkan Ekspor
Teguh menjelaskan, berdasarkan informasi dari dinas pertanian, saat ini memang belum waktunya panen.
Pasalnya, petani baru tanam cabai setelah panen padi tahap pertama atau sekitar Mei–Juni.
“Dengan perhitungan mulai tanam sampai panen selama 30 hari, maka Agustus ini mulai panen, puncaknya September,” paparnya.
Di antara komoditas pemicu inflasi, kenaikan harga cabai maupun andilnya memang paling tinggi.
Cabai menjadi pemicu inflasi di Jawa Timur. Inflasi Jatim pada Juli 2019 sebesar 0,16 persen (month to month).
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Harga Cabai Rawit Masih Pedas, Sebegini Per Kilogram
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Data BPS: Inflasi Tahunan Maret 2025 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
- Harga Pangan Masih Bergejolak, tetapi Perlahan Turun
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram