Sepuluh Hari Berjalan, Garuda Terlambat 21 Kali

Sepuluh Hari Berjalan, Garuda Terlambat 21 Kali
Sepuluh Hari Berjalan, Garuda Terlambat 21 Kali
JAKARTA - Misi penerbangan jamaah haji menuju Arab Saudi sudah berjalan sepuluh hari. Dari rekaman petugas Daerah Kerja (Dakker) Jeddah, selama masa ini penerbangan Garuda sudah menerbangkan 92 kloter dengan catatan keterlambatan 21 kali di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Sekretaris Daker Jeddah Nur Alya Fitra menuturkan, jika dipersentasekan maka tingkat keterlambatan dengan pemberitahuan Garuda itu mencapai 20 persen. Dengan rata-rata mengalami keterlambatan hingga dua jam lebih. "Kami berharap pihak Garuda memperbaiki tingkat OTP-nya (on time performance)," ujar Fitra kepada tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama di Jeddah kemarin.

Pemerintah benar-benar berharap supaya tingkat keterlambatan itu diturunkan, terutama saat penerbangan gelombang kedua yang akan dimulai 6 Oktober nanti. Ini penting karena pada saat penerbangan gelombang kedua jamaah haji yang mendarat di Jeddah akan langsung diberangkatkan ke Makkah untuk menjalankan umroh di Masjidil Haram. Jika tingkat keterlambatan masih tinggi, akan mempengaruhi ibadah umroh jamaah haji.

Fitra menuturkan, sebagaian besar pesawat Garuda yang terlambat atau mengalami delayed dengan pemberitahuan ini didominasi pemberangkatan dari Solo. Kondisi ini dipicu diantaranya karena pesawat dari embarkasi Solo cukup banyak dan ukurannya lebih kecil. "Sementara calon jamaah haji yang diangkut banyak. Dari seluruh Jawa Tengah dan Jogjakarta," kata dia.

JAKARTA - Misi penerbangan jamaah haji menuju Arab Saudi sudah berjalan sepuluh hari. Dari rekaman petugas Daerah Kerja (Dakker) Jeddah, selama masa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News