Sepuluh Persen Anak Sekolah Alami Gangguan Penglihatan
Minggu, 07 April 2013 – 16:28 WIB
Pada beberapa pemeriksaan mata yang dilakukan di sekolah-sekolah, lanjutnya, Perdami selalu menemukan kelainan refraksi pada mata, khususnya rabun jauh. Adapun penyebab kelainan tersebut bisa lantaran secara genetis dari orang tua, atau bisa juga karena lingkungan dan perilaku.
Baca Juga:
"Kebanyakan kasus yang ditemu, refraksi mata terjadi akibat perilaku sehari-hari, seperti kebiasaan menonton televisi dengan jarak yang dekat, bermain "game" di komputer dan telepon seluler, serta membaca sambil tiduran. Kebiasaan tersebut membuat mata anak jarang berkedip., sehingga mata menjadi capai, kering, dan memengaruhi kelainan refraksi," jelasnya.
Oleh karenanya, Trilaksana berharap adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata sejak dini. Dengan begitu, kelainan pada mata bisa terdeteksi sejak dini, dan akan ada upaya pengobatan, seperti pemakaian kacamata secara optimal.
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat menambahkan, kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata anak tersebut akan dilakukan setiap akhir pekan di sejumlah sekolahan, khususnya yang ada di Semarang dan sekitarnya. Bahkan tak menutup kemungkinan, kegiatan pemeriksaan kesehatan mata dan pemberian kacamata secara gratis ini akan dilakukan secara lebih luas lagi hingga ke sejumlah daerah di luar Jawa Tengah.
SEMARANG - Sedikitnya 10 persen anak usia sekolah di Jawa Tengah terdeteksi mengalami kelainan refraksi pada matanya. Anak-anak dengan usia antara
BERITA TERKAIT
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya