Sepuluh Ribu Polisi Kepung Pelaku Bom Boston
Sabtu, 20 April 2013 – 09:32 WIB
PENGEJARAN terhadap pelaku bom boston, membuat kota Boston yang semula dikenal sebagai kota tenang di pinggir Amerika Serikat, mendadak berubah layaknya medan perang. Setelah dikejutkan dengan dua ledakan di garis finis Boston Marathon yang menewaskan 3 orang dan melukai 176 orang lainnya, dalam beberapa jam kemudian terjadi penembakan brutal di salah satu kampus ternama tak jauh dari lokasi pertama. Baku tembak pun tak terhindarkan. Tidak hanya bersenjata lengkap, kedua pelaku juga melancarkan serangan pada petugas dengan menggunakan peledak. Satu pelaku berhasil ditembak mati, diidentifikasi sebagai Tamerlan Tsarnaev (26).
Mengetahui yang dihadapi adalah dua pelaku bersenjata berbahaya, kepolisian Boston dibantu FBI dan garda nasional yang dikonfirmasi The Sun, berjumlah sepuluh ribu personil melakukan pengepungan kota Boston. Kota berpenduduk lebih kurang 380.000 jiwa mendadak jadi kota mati, karena seluruh penduduk diminta untuk tetap tinggal di rumah mereka. Aparat bersenjata lengkap pun melakukan penyisiran dari rumah ke rumah warga.
Pengepungan ini membawa hasil. Hanya beberapa jam setelah polisi memposting foto dan video, kedua pelaku yang diidentifikasi dua bersaudara keturunan Chechnya, Dzhokhar Tsarnaev (19) dan Tamerlan Tsarnaev (26), panik dan terdesak. Mereka menyandera seorang pengemudi mobil SUV, setelah membunuh polisi Sean Collier, 26, polisi yang sedang berpatroli di Massachusetts Institute of Technology.
Baca Juga:
PENGEJARAN terhadap pelaku bom boston, membuat kota Boston yang semula dikenal sebagai kota tenang di pinggir Amerika Serikat, mendadak berubah layaknya
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan