Sepuluh Tahun Amerika Serikat Dibayangi Trauma Tragedi 9/11
Keamanan Ketat Usik Gaya Hidup dan Kenyamanan Warga
Senin, 12 September 2011 – 03:09 WIB
Tapi, kenyamanan dan hak-hak individu berkurang tajam. AS juga mengeluarkan banyak biaya untuk berperang. ’’Security AS hanya mengubah sikap dan gaya hidup warga Amerika,’’ tulis USA Today.
Pihak itu menyebutkan, pascatragedi 9/11, yang dikategorikan ’’ancaman teroris’’ telah berevolusi dalam cara pandang warga dan pemerintah AS. Karena itu, hanya 17 persen responden yang menjawab teroris menang. Mayoritas justru merasa kenyamanannya tersandera. Mayoritas warga AS berpendapat bahwa teroris telah dikalahkan. Tapi, mereka juga mengingatkan, "setiap memperingati tragedi 9/11 seperti memperingati kemenangan teroris".
Lihat saja, ada sejumlah acara peringatan tragedi 9/11 yang dilakukan setiap tahunnya. Sabtu 10/11 (tadi malam waktu WIB) ada peringatan di Flight 93 National Memorial, Shanksville, Piennsylvania. Acara yang mulai pukul 12.30 itu dijadwalkan dihadiri mantan Presiden George W. Bush, Wapres Joe Biden, dan Gubernur Pennsylvania Tom Corbett.
Minggu, 11 September pukul 9.30 (nanti malam waktu WIB), ada acara di The Pentagon Memorial, Arlington, Virginia. Wapres Joe Biden dan Menteri Pertahanan Leon Panetta dijadwalkan hadir. Puncak acara peringatan tragedi 9/11 dilakukan di National September 11 Memorial, Ground Zero, New York. Dimulai pukul 8.30 (nanti malam WIB), acara tersebut dipimpin Presiden Barack Obama dan dihadiri mantan Presiden George W. Bush, Wali Kota New York Michael Bloomberg, serta mantan Wali Kota Rudy Giuliani.
Pada 2002, setahun pascatragedi 9/11, di Lax Los Angeles International Airport, petugas imigrasi menyapa dengan rasa curiga. ”What you do in
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408