Sepuluh Tahun Otda Tak Bawa Faedah
Rabu, 09 November 2011 – 16:38 WIB

Sepuluh Tahun Otda Tak Bawa Faedah
Dari sisi regulasi, Robert Endi Jaweng menegaskan kondisi sangat mencemaskan. "Di daerah otonomi bertaburan berbagai regulasi tapi satu sama lain bertabrakan," ungkapnya.
Pakar Otda, Ryaas Rasyid, mengatakan, untuk menghasilkan satu perda bisa menghabiskan Rp100 hingga Rp200 juta. Anehnya lanjut Ryaas, perda yang muncul bermacam-macam. Pemerintah hanya bisa sekedar mengimbau perda dicabut. "Tapi dalam ilmu manajemen tidak ada imbauan. Yang ada itu perdanya dicabut. Pemerintah pusat punya kewenangan untuk mencabutnya," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Manager Hubungan Eksternal Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Robert Endi Jaweng menilai sepuluh tahun otonomi daerah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi