Sepupu SBY Kalah dalam Pilkada Pacitan
Langgar Janji, Rumah pun Disita
Minggu, 10 April 2011 – 19:57 WIB
Setelah pilkada, hasilnya ternyata tidak berpihak pada duet Nur-Masruri. Pasangan tersebut, berdasar pengumuman KPU setempat pada 26 Desember 2010, malah berada di posisi buncit, yakni hanya memperoleh 7,31 persen suara. Indartato-Prayitno menang telak dengan memperoleh 65,48 persen suara. Posisi kedua diduduki Aziz-Mardiyanto (27,21 persen suara).
Dua minggu setelah pengumuman KPU tersebut, tiba-tiba sosok Nur sulit dicari, seakan hilang ditelan bumi. Hal itu lantas memunculkan masalah bagi bapak dua anak tersebut. Masalah itu diungkap lima mantan anggota tim sukses Nur. Mereka adalah Darmanto, Sunardi, Sunardji, Sugito, dan Katmidi. Mereka merasa ditipu oleh janji manis Nur terkait masalah utang-piutang.
Ceritanya, sebelum dilamar koalisi delapan partai, Nur sempat akan maju dari jalur independen. Saat itu dia menyuruh lima orang tersebut untuk mengumpulkan fotokopi KTP sebagai syarat untuk maju dari jalur independen.
Karena itu, bekerjalah lima orang tersebut. Saat itu Nur berjanji memberikan uang Rp 30 ribu untuk setiap KTP yang berhasil dikumpulkan, Rp 60 ribu untuk data per pendukung, serta Rp 90 ribu untuk warga dan pendukung.
BERBEKAL status sebagai sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Nur Tjahjono percaya diri maju dalam pilkada Pacitan, Desember tahun lalu.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408