Seragam Baru

Dahlan Iskan

Seragam Baru
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya lihat lagi dinding koridornya. Ada foto besar parade seragam pramugari Garuda. Sejak seragam pertama tahun 1940-an sampai seragam terakhir.

Saya cari pandang: mana seragam terbaru. Belum dipajang.

Saya pun curiga jangan-jangan dibatalkan. Kok sudah lebih tiga bulan belum direalisasikan. Padahal, bisa saja seragam baru itu tetap dipakai di hari-hari besar.

Atau justru jangan: agar tidak merusak image positif yang sudah terbentuk. Toh, seragam pramugari Singapore Airlines juga tidak pernah berubah –sudah lebih 30 tahun.

Di lounge kelas bisnis Garuda itu saya melihat sekilas: Garuda lagi melakukan penghematan besar-besaran. Pilihan makanannya sangat terbatas –dibanding dulu.

Pilihan bahan makanannya pun terasa pilihan penghematan. Ada pipilan jagung di saladnya, tetapi jagung manis yang keras. Roti-rotinya pun bernilai 6,5 –bukan roti sekelas hotel bintang lima.

Tentu tidak ada masalah. Toh, beberapa penerbangan asing percaya: mereka menitipkan penumpang bisnisnya di lounge Garuda.

Pagi itu saya termasuk penumpang titipan itu. Yang titip: All Nippon Airways. Jurusan Tokyo-Haneda.

Sebenarnya saya naik Garuda semata karena ingin tahu seragam baru pramugari-nya. Yang lebih modern dan glamour.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News