Serahkan Celengan, Bocah 6 Tahun Itu Rela Tak Beli Kucing
Selasa, 08 Desember 2009 – 04:18 WIB
Di atas meja, diletakkan wadah uang receh. Ada toples, bekas tempat makanan ringan, hingga celengan berbentuk harimau mengaum sambil duduk. "Belum sempat dibuka. Ditaruh sini dulu," kata Sisilia Pujiastuti, salah seorang relawan yang sedang piket kemarin (7/12). Rumah tersebut memang menjadi posko pengumpulan sumbangan untuk Prita. Posko tersebut dibuka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 setiap hari. Menurut Sisilia, tiap hari yang bertugas berganti-ganti, bergantung kesediaan waktu para relawan.
Sebagaimana diberitakan, kasus Prita tersebut bermula ketika dirinya menuliskan keluhan di e-mail tentang pengalaman buruknya selama berobat di RS Omni. Pihak RS Omni tidak terima dan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Kasus itu ditangani secara perdata dan secara pidana. Khusus di ranah perdata, di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Prita divonis denda Rp 312 juta pada Mei lalu. Dia pun mengajukan banding. Namun, di tingkat Pengadilan Tinggi Banten, dia juga kalah dan diharuskan membayar denda Rp 204 juta. Saat ini, Prita sedang berupaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
Meski nilai dendanya di tingkat PT lebih rendah daripada di tingkat PN, bagi Prita uang ratusan juta tersebut tetap saja cukup besar. Karena itu, muncullah aksi solidaritas tersebut dengan mendirikan posko-posko.
Sisilia menambahkan, posko itu tidak memiliki jam kerja. Untuk menyerahkan sumbangan, harus berjanjian dulu. "Sebab, kalau siang kan mereka kerja. Mereka hanya menyediakan rumahnya jadi tempat pengumpulan sementara," katanya.
Prita Mulyasari telah divonis Pengadilan Tinggi Banten membayar ganti rugi Rp 204 juta kepada RS Omni Internasional, Serpong. Karena tak mampu membayar,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408