Serahkan Saja BBM Satu Harga ke Swasta

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) M Adnan Rarasina mendesak pemerintah mengalihkan program bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga kepada pihak swasta. Terutama kepada perusahaan asing yang mampu menjual RON 89 di bawah harga premium Pertamina.
“Agar semua menikmati harga yang sama, maka program BBM Satu Harga sebaiknya dialihkan kepada perusahaan tersebut,” kata M Adnan, Selasa (31/10).
Adnan menuturkan, jika pemerintah tidak mengalihkan program itu, maka program BBM Satu Harga gagal total sejak SPBU asing tersebut diresmikan di Jakarta pekan lalu.
Sebab, ketika masyarakat di Jakarta bisa menikmati harga RON 89 lebih rendah, rakyat di daerah terluar kembali harus membayar dengan harga lebih mahal.
“Kalau sudah begini, apanya yang satu harga? Ini ibarat panas setahun dihapus hujan sehari,” kata Adnan.
Dia mengatakan, perjuangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyamakan harga BBM di seluruh Indonesia, tiba-tiba hancur karena pemerintah membuka keran perusahaan SPBU asing.
“Masyarakat Maluku, Papua, dan lain-lain bisa menggugat pemerintah karena dianggap melakukan pembohongan. Secara politis, ini sangat berbahaya bagi Jokowi menjelang Piplres 2019 mendatang,” ungkap Adnan.
Tidak hanya mengalihkan program BBM Satu Harga, pemerkntah juga didesak untuk menghentikan Pertamina dalam menjual premium dan solar di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T).
Kehadiran BBM dengan harga lebih murah ketimbang yang dijual Pertamina berpotensi membuat Presiden Joko Widodo digugat masyarakat luar Jawa
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Jokowi: Ini Sudah Jadi Fitnah di Mana-Mana
- Soal Ijazah Jokowi Diduga Palsu, UGM Siap Buka-Bukaan