Serang Libya, AS Terancam Bangkrut
Kadhafi Semangati Pendukung, Koalisi Terancam Pecah
Kamis, 24 Maret 2011 – 08:34 WIB
TRIPOLI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton boleh berkoar bahwa ada tanda-tanda Muammar Kadhafi mulai mencari exit strategy. Tetapi, realitanya, pemimpin Libya itu kemarin (23/3) malah terang-terangan menantang lawan-lawannya. Hillary menyampaikan, tanda-tanda bahwa orang-orang terdekat Kadhafi mulai memikirkan berbagai opsi ke depan itu dalam wawancara di kanal televisi ABC. Menurut istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu, kontak tersebut dilakukan dengan berbagai jaringan mereka di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Latin. "Memang begitulah Kadhafi selama ini, sulit ditebak. Bisa jadi ini hanya untuk mengulur-ulur waktu. Tapi, sebagian perkembangan itu bisa juga didalami," katanya.
"Kita tidak akan menyerah," kata Kadhafi di hadapan ribuan pendukunganya di Bab Al Azizia, kompleks kediamannya yang Senin lalu (21/3) dibom pesawat koalisi. Para pendukung sang kolonel itu juga berada di tempat yang pernah dibom AS pada 1986 untuk menjadi benteng hidup.
Baca Juga:
"Kita akan mengalahkan mereka dengan segala cara. Kita akan keluar sebagai pemenang. Negara-negara fasis itu akan masuk tong sampah sejarah," lanjut pria yang berkuasa di Libya sejak 1969 tersebut dan disambut sorak-sorai pendukungnya sebagaimana dikutip Reuters.
Baca Juga:
TRIPOLI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton boleh berkoar bahwa ada tanda-tanda Muammar Kadhafi mulai mencari exit strategy. Tetapi,
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan