Serang Libya, Inggris Habiskan Rp1,65 Triliun
Jatuh Korban Sipil, Kadhafi Tuding NATO Pembunuh
Jumat, 24 Juni 2011 – 11:46 WIB
Dalam rekaman itu, Kadhafi terdengar sangat marah. Apalagi, setelah NATO menegaskan bahwa serangan yang mereka lancarkan sudah sesuai dengan hukum internasional yang berlaku. Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menyebut misi udara yang dilancarkan justru bertujuan melindungi warga sipil Libya dari kekejian tentara Kadhafi. Karena itu, dia akan terus melanjutkan misi tersebut.
Baca Juga:
"Setan pun akan malu atas kebohongan-kebohongan dan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan musuh Libya," tegas Kadhafi menanggapi pernyataan Rasmussen. Dia bersikeras akan melanjutkan perlawanan. Sebelum pasukan koalisi di bawah NATO hengkang dari Libya, dia pun tetap bertahan.
Dalam kesempatan itu, Kadhafi juga menyerukan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB agar mengirim tim khusus untuk menginvestigasi serangan udara NATO yang telah menewaskan warga sipil Libya. Tetapi, dia tidak mau DK menerjunkan utusan dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis. Dia menyebut tiga negara besar itu sebagai kriminal.
Rabu lalu (22/6), Menteri Luar Negeri Italia Francisco Frattini mengimbau NATO menghentikan sejenak serangan udaranya ke Libya. "Perlu gencatan senjata segera agar tim kemanusiaan bisa membantu warga Libya," ujarnya. Dia juga mendesak NATO meningkatkan kemampuan intelijen demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban sipil.
TRIPOLI - Misi serangan udara NATO di Libya terus memicu kontroversi. Sehari setelah Italia meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut berhenti
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan