Serang Pengawal Istana dan Culik Presiden
Militer Niger Kudeta
Sabtu, 20 Februari 2010 – 04:32 WIB
Ketegangan antara militer dan pemerintah terjadi sejak Agustus tahun lalu. Saat itu Mamadou Tandja mengamandeman konstistusi negara hingga memungkinkan dirinya tetap berada dalam kekuasaan melebihi batas masa jabatan yang diperbolehkan.
Baca Juga:
Langkah tersebut memicu kiris politik di dalam negeri dan membuat Niger diasingkan dari organisasi negara-negara regional Afrika Barat, Ecowas (Economic Community Of West African States). Keanggotaan negara berpenduduk 15 juta jiwa tersebut dalam ECOWAS juga dievaluasi.
Sebelum ditangkap dalam kudeta militer, Mamadou sempat menggelar rapat kabinet dan memberikan pernyatan untuk meminta dukungan internasional. "Kami menyerukan kepada masyarakat nasional dan internasional untuk mendukung kami menyelamatkan Niger dan penduduknya dari kemiskinan, korupsi, dan kecurangan," serunya.
BBC juga melaporkan, meski terjadi keonaran di ibu kota, masyarakat tetap beribadah ke masjid dan beraktivitas di pasar seperti biasa. Tidak tampak pengerahan pasukan besar-besaran di jalanan kota. Namun, artileri berat disiagakan di sekitar istana presiden.
NIAMEY - Kekuasaan Presiden Niger diakhiri paksa. Mamadou Tandja yang berkuasa lebih dari satu dekade digulingkan oleh militer Kamis (18/2) waktu
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan