Serang SBY, Kivlan Zen Mewarisi Politik Adu Domba Kolonial Belanda
![Serang SBY, Kivlan Zen Mewarisi Politik Adu Domba Kolonial Belanda](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/01/12/a072bb55f9597cc57f01afcea610d0e1.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Kivlan Zen menyerang keras Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anak buahnya, Andi Arief.
Aksi pensiunan jenderal itu menambah panjang deretan konflik internal di koalisi Prabowo-Sandi.
Karakter yang dimiliki Mantan Kasdam VII/Wirabuana itu juga mencerminkan sosok jenderal zaman orde baru. Cirinya adalah, sangat mudahnya memberikan penilaian dan stigma negatif kepada ‘musuh’.
BACA JUGA: Ungkit Konflik Ambon Hingga Sampit, Andi Arief Sebut Kivlan Zen Tak Pernah Bela Islam
“Kivlan mewarisi gaya politik jenderal orde baru yang mudah memberi stigma terhadap kelompok atau orang yang berbeda dengan kepentingan politik pribadinya,” ulas Fungsionaris Jaringan Nusantara Harun Sulkam dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2019).
Lebih menakutkan lagi, kata Harun, Kivlan Zen memiliki gaya politik yang cukup berbahaya. Yakni politik adu domba warisan kolonial Belanda. “Yang tentu saja sangat berbahaya bagi kemajuan Indonesia ke depan,” lanjutnya.
Di usianya yang sudah senja, seharusnya Kivlan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. “Di hari tuanya, Kivlan harusnya banyak merenung sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Harun.
BACA JUGA: Kivlan Zen Serang Pak SBY dan Demokrat, Keras, Menohok
Kivlan Zen dinilai memiliki gaya politik yang cukup berbahaya, yakni politik adu domba warisan kolonial Belanda.
- Menjelang Pelantikan, Agung Nugroho Temui SBY, Dapat Pesan Khusus, Simak
- Puncak Perayaan HUT ke-17 Gerindra, Jokowi Belum Konfirmasi Hadir, Megawati Absen
- Innalilahi, Bendahara Umum Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia
- Tak Ingin IKN Mangkrak Kayak Hambalang, Demokrat: Cukupkan Saling Berbalas Dendam!
- Srikandi Demokrat Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM