Serangan Balik Kapitra Ampera untuk Para Penyerang Uni Puan, Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Kapitra Ampera menganggap Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hanyalah korban perundungan (bullying) oleh pihak-pihak yang selama ini memendam kemarahan dan kebencian subjektif terhadap tokoh politik dan pemerintahan.
Pihak-pihak tersebut menurut Kapitra, mencari pintu untuk menumpahkan kebencian dan kemarahannya itu.
Salah satunya dengan memanfaatkan pernyataan Puan Maharani yang berbunyi "Semoga Sumbar menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila".
"Mereka melihat ada celah di ventilasi lalu dia bongkar itu ventilasi, dia jadikan pintu masuk untuk menumpahkan segala amarahnya itu. Caranya apa? Mengamputasi seluruh kalimat-kalimat lalu dia tafsirkan sendiri," ucap Kapitra kepada jpnn.com, Kamis (10/9).
Kapitra yang juga politikus PDI Perjuangan mengatakan bahwa kalimat yang diucapkan Puan hanyalah sebuah doa dan harapan.
Sekaligus mengingatkan dan menguatkan bagaimana pancasilaisnya orang Sumbar.
"Jadi kalau saya katakan 'semoga kau nak, jadi memang anak yang saleh', apakah dia berandalan? Apakah dia preman? Bajingan? kan tidak demikian," tutur Kapitra.
"Cuma oleh mereka, (kalimat Puan) dimutasi langsung. Ditafsirkan sendiri bahwa Mbak Puan menuding, menuduh bahwa mereka tidak pancasilais," sambung mantan pengacara Habib Rizieq Shihab ini.
Kapitra Ampera menyampaikan penilaian terhadap para pihak yang menyerang Uni Puan Maharani.
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Pram-Doel Dapat 50,07 Persen Suara, Puan Yakin Pilkada Jakarta Satu Putaran
- Ketua DPR Harap Calon Pimpinan KPK Tak Mempolitisasi Kasus
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar