Serangan COVID-19 dari Klaster Mitra 10 Belum Berakhir
jpnn.com, KOTA BOGOR - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah 11 orang dalam dua hari terakhir, berasal dari tiga klaster.
Yakni klaster fasilitas kesehatan, klaster toko Mitra 10, serta klaster luar Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan hal itu, melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Minggu (5/7), ketika dikonformasi soal adanya tambahan 11 kasus positif baru di Kota Bogor.
Dedie A Rachim menjelaskan, untuk klaster fasilitas kesehatan di Kota Bogor, Pemerintah Kota Bogor sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan kajian ulang terhadap delapan rumah sakit rujukan yang telah direkomendasi oleh Gubernur Jawa Barat.
Untuk klaster luar Kota Bogor, menurut Dedie, menunjukkan penularan virus ini disebabkan seseorang yang melakukan perjalanan ke luar kota dengan menggunakan multimoda transportasi umum serta kasus warga dengan KTP Kota Bogor tetapi domisilinya di luar Kota Bogor yang sering datang dan pergi ke Kota Bogor.
Kemudian, untuk klaster toko Mitra 10, menurut dia, Pemerintah Kota Bogor dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, sudah memperpanjang penutupan sementara operasional toko swalayan bahan bangunan Mitra 10 di Kota Bogor.
Selama penutupan sementara toko Mitra 10, Pemerintah Kota Bogor meminta manajemen toko Mitra 10 untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, antara lain, melakukan uji sampel spesimen bagi karyawan, "sales promotion girl" (SPG), supplier, dan manajemen.
"Mereka juga harus melakukan penataan sirkulasi udara di ruangan toko Mitra 10, menyiapkan jalur pengunjung di dalam toko, menutup kantin, mengurangi jumlah karyawan yang berada di dalam area toko, serta menyiapkan skema penyemprotan disinfektan secara rutin dan terjadwal.
Dalam dua hari terakhir ada tambahan 11 kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, antara lain dari klaster toko Mitra 10.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Wakil Rakyat Bilang Penerimaan PPPK 2024 dan Penghapusan Honorer jadi Dilema
- Ingin Bogor Happy, Sendi-Melli Bakal Prioritaskan Pembangunan Sistem Transportasi
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Kejati Jabar Sudah Panggil Rena Da Frina terkait Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Otista