Serangan Fajar, Pemilih Dikasih Uang Rp 1,5 Juta
jpnn.com - JPNN.com--Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kediri akan dilaksanakan hari ini.
Namun, pesta demokrasi tersebut tak terlepas dari politik uang.
Di beberapa lokasi, untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih pasangan tertentu, warga desa telah mematok harga.
Bahkan, ada pula pengeboman (uang, Red) satu rumah Rp 1,5 juta.
Dani, 23, salah seorang warga Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, menyatakan bahwa seminggu lalu sudah banyak calon dan tim mereka yang datang ke rumah warga untuk memberikan uang.
"Besarannya Rp 100 sampai Rp 150 ribu," ujarnya.
Metode yang digunakan adalah menyebarkan nasi bungkus kepada anak-anak muda yang begadang.
Bukan hanya itu, ada pula yang memberi satu keluarga uang Rp 1,5 juta. "Ini bom pertama," ungkap salah seorang warga Desa Wonorejo yang enggan disebutkan namanya.
JPNN.com--Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kediri akan dilaksanakan hari ini.
- Desa e-Voting
- Pilkades Serentak 2024 di Kabupaten Bekasi Ditunda, Ini Alasannya
- Pilkades Serentak di Lombok Tengah Resmi Ditunda sampai 2025
- Pengamanan Pilkades Serentak, Pemkab Paser Alokasikan Rp 600 Juta untuk Polri dan TNI
- 887 Personel Gabungan Bakal Mengamankan Pilkades Serentak di Loteng, AKBP Irfan Punya Pesan soal Ibadah
- Ada Potensi Konflik di Pilkades, Pemkab Lombok Tengah Lakukan Ini