Serangan Fajar, Pemilih Dikasih Uang Rp 1,5 Juta
Uang tersebut biasanya diberikan langsung oleh calon atau tim suksesnya.
Yang mungkin tidak mendapatkan uang itu adalah mereka yang menjadi panitia, pegawai negeri sipil (PNS), dan perangkat desa.
Pergerakan uang tersebut diyakini akan lebih dahsyat saat menjelang pemilihan atau biasa dikenal dengan serangan fajar.
Berbeda dengan Desa Wonorejo, di Desa Wonocatur, Kecamatan Gampengrejo.
Rata-rata hampir setiap warung kopi yang biasa digunakan cangkruk warga sudah dibayar calon yang lagi macung.
"Warungnya sudah diborong masing-masing calon," kata Said, warga setempat, kepada Jawa Pos Radar Kediri.
Mematok harga untuk mencoblos ke TPS sudah menjadi kebiasaan di desanya.
Meski mematok uang minimal Rp 20 ribu, dalam prakteknya, dia mendapat uang Rp 100
"Baru dari satu calon," ucapnya. Biasanya, calon lainnya juga datang untuk memberikan uang yang lebih tinggi daripada calon sebelumnya.
JPNN.com--Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kediri akan dilaksanakan hari ini.
- Desa e-Voting
- Pilkades Serentak 2024 di Kabupaten Bekasi Ditunda, Ini Alasannya
- Pilkades Serentak di Lombok Tengah Resmi Ditunda sampai 2025
- Pengamanan Pilkades Serentak, Pemkab Paser Alokasikan Rp 600 Juta untuk Polri dan TNI
- 887 Personel Gabungan Bakal Mengamankan Pilkades Serentak di Loteng, AKBP Irfan Punya Pesan soal Ibadah
- Ada Potensi Konflik di Pilkades, Pemkab Lombok Tengah Lakukan Ini