Serangan Fajar Zamboanga yang Mencederai Filipina
Perdamaian yang Tak Jamin Stop Perang
jpnn.com - SEJARAH panjang bangsa Moro, Filipina Selatan, adalah sejarah panjang konflik. Sejak abad 14, mereka ingin berdiri sebagai bangsa mandiri. Beberapa kali perjanjian damai dibuat dengan pemerintah Filipina.
Beberapa kali pula pertempuran meletus. Misalnya, yang terjadi di Zamboanga mulai Senin lalu (9/9).
Serangan fajar oleh Front Nasional Pembebasan Moro (MNLF) pada Senin (9/9) kembali memudarkan asa perdamaian. Serangan yang saat itu menewaskan enam orang tersebut hanya berselang beberapa jam sebelum juru runding pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF), salah satu faksi perlawanan bangsa Moro, melanjutkan negosiasi damai di Kuala Lumpur, Malaysia. Perundingan itu sejatinya diharapkan bisa mengakhiri konflik menahun di Filipina Selatan tersebut.
Rommel Banlaoi, direktur eksekutif Philippine Institute for Peace, Violence, and Terrorism Research, secara intensif meneliti konflik Filipina dengan warga Moro. Dia menyatakan, apa pun bentuk perdamaian antara pemerintah dan MILF tak akan menjamin berakhirnya perang di Mindanao.
Banloi menambahkan, kekhawatiran terbesar saat ini adalah Nur Misuari, pendiri MNLF, bisa membentuk sebuah front perlawanan gabungan dengan kelompok Islam lain untuk melawan Manila. Beberapa yang disebutnya adalah Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF/Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro) pimpinan Umbrah Kato yang membangkang dari MILF. Atau Abu Sayyaf, organisasi militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
Nur Misuari memang tidak terima dengan perjanjian damai antara MILF dan Filipina di Malaysia tersebut. Sebab, dia merasa bahwa kesepakatan damai yang final pada 1996 belum sepenuhnya dijalankan. Pada tahun itu, MNLF dan Filipina berunding di bawah mediasi Indonesia yang diwakili ketua Komite Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Misuari pun menganggap Manila tak lagi mengindahkan keberadaan MNLF. Menurut laporan, serangan di Zamboanga itu direncanakan sebulan sebelumnya. Akhir Juli, MNLF mulai mengonsolidasikan pasukan melalui unjuk kekuatan yang mereka sebut sebagai aksi damai. Saat itu mereka menuntut implementasi penuh perjanjian damai yang ditandatangani bersama pemerintah pada 1996.
SEJARAH panjang bangsa Moro, Filipina Selatan, adalah sejarah panjang konflik. Sejak abad 14, mereka ingin berdiri sebagai bangsa mandiri. Beberapa
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29