Serangan Israel Menghancurkan Gaza, Ribuan Orang Mengungsi Jalan Kaki
Salah satu putranya, Mahmoud, mengatakan anak-anaknya kesulitan tidur di tengah penembakan yang tidak berhenti.
Selama jeda pengeboman, anak-anak hanya bisa mencoba duduk dengan tenang, saling berpelukan.
Suara ledakan pun tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Perempuan berusia 47 tahun itu menyeka air mata dengan hijabnya sambil memasak sedikit makanan yang tersisa di kompor gas.
Persediaan makanan mereka akan habis hari Jumat ini.
"Kami menjaga diri kami semaksimal mungkin. Kami makan dan minum apa yang kami punya," kata Hana'.
"Setelah itu, kecuali ada bantuan, seseorang yang bisa membantu, kondisi kami akan jauh lebih buruk."
Meskipun masyarakat di sini terbiasa dengan kondisi tak menentu, eskalasi konflik baru-baru ini jadi yang terburuk dalam beberapa dekade dan cukup mengejutkan.
Ketika serangan udara Israel dimulai di dekat rumahnya, Hana' Nayem dan keluarganya memutuskan untuk melarikan diri dengan berjalan kaki
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- JDF & Ketua MPR RI Sepakat Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina