Serangan ke Tempo Sistematis, Sudah Masuk Darurat Kebebasan Pers

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Erick Tanjung mengaku pihaknya akan mendesak kepolisian untuk mengusut teror lanjutan terhadap Tempo yang dikirimkan bangkai tikus.
"Kami akan mendesak kepolisian untuk menelusuri kasus teror lanjutan dengan kiriman bangkai tikus tadi," kata dia melalui layanan pesan, Sabtu (22/3).
Tempo kembali menerima teror. Setelah sebelumnya dikirimkan kepala babi tanpa telinga, kantor media itu pada Sabtu (22/3) mendapat satu kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal.
Petugas kebersihan kantor Tempo yang pertama kali menemukan kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah pada Sabtu sekitar 08.00 WIB.
Petugas kemudian membuka kardus, lalu terkaget saat mengintip kotak yang rupanya berisi kepala tikus.
Petugas itu lalu memanggil rekannya dan seorang petugas keamanan kantor Tempo. Kotak kemudian dibuka seluruhnya yang ternyata terdapat bangkai badan tikus.
Namun, tak ada tulisan apa pun atau pesan yang muncul di kotak kardus berisi bangkai tikus dengan kepala terpenggal.
Pemeriksaan dari manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada Sabtu 02.11 WIB dari luar pagar perkantoran di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan.
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) menilai teror ke Tempo tersistematis dan sudah masuk darurat kebebasan pers.
- Bareskrim Polri Selidiki Dugaan Teror Kiriman Kepala Babi di Tempo
- Seusai Berucap Kontroversial soal Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Bilang Begini
- Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara
- Sarankan Tempo Masak Kepala Babi, Hasan Nasbi: Si Peneror Harus Dikecilkan
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan Terbaru soal Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Hasan Nasbi Angkat Bicara
- Tempo Kembali Diteror, Setelah Kepala Babi, Kini Dikirimi 6 Bangkai Tikus tanpa Kepala