Serangan Maut Brimob di Asrama Atlet Timbulkan Trauma Psikologis

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi meminta pihak Polda Kalimantan Timur menuntaskan kasus penyerangan dan perusakan Asrama Atlet II SKOI di Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Sabtu (20/3) pekan lalu. Nachrowi meminta agar puluhan oknum Brimob yang menganiaya sejumlah atlet remaja di asrama tersebut disanksi berat.
Imam mengaku juga menghargai permintaan maaf yang disampaikan Kapolda Kalimantan Timur Irjen Andayono atas aksi brutal para anak buahnya.
"Kapolda telah menyampaikan permohonan maaf pada keluarga korban dan jajaran Dispora Kalimantan Timur. Ia berkomitmen untuk tetap memproses oknum aparatnya yang melakukan itu," ujar Imam kepada JPNN, Rabu (25/3).
Terkait ini, Imam telah meminta Dispora Kalimantan Timur untuk memantau perkembangan penyelesaian kasus tersebut.
Meski menerima permintaan maaf dari jajaran Polda, Imam mengaku masih mengkhawatirkan kondisi psikis dari remaja yang menjadi korban penyerangan tersebut. Ia sangat menyesalkan kejadian itu. Apalagi, sambungnya, kebanyakan para atlet di SKOI berusia setingkat SMP dan SMA.
"Ini menimbulkan trauma psikologis yang sangat dalam," sambungnya.
Imam juga meminta Dispora Kalimantan Timur untuk berupaya dengan berbagai cara secepatnya mengembalikan kondisi mental dan fisik para siswa SKOI Samarinda. Terutama yang terluka dan gagal mengikuti kejuaraan nasional. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi meminta pihak Polda Kalimantan Timur menuntaskan kasus penyerangan dan perusakan Asrama Atlet
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Ibas Sebut Penguatan Riset dan Pendidikan di Indonesia Harus Diperkuat
- Bupati Dony Luncurkan Aplikasi Berhidmat, Permudah ASN Baca Al-Qur’an Selama Ramadan
- TNI Duduki Jabatan Sipil, Sistem Merit di Kementerian Pasti Rusak
- Honorer K2 Mengadu Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo
- 21 Proyek Strategis Hilirisasi Nasional Segera Dieksekusi, Abdul Rahman Puji Bahlil